Sentra Industri Kreatif

 


Budaya Banten yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kemendikbud adalah Tenun Baduy. Dalam perjalanannya tenun Baduy telah diperkenalkan oleh berbagai fashion designer hingga ke mancanegara. Namun sayangnya, tenun Baduy Banten belum terkenal di lingkungannya sendiri, bahkan belum banyak mengetahui tentang Tenun Baduy sebagai kearifan lokal.

Tenun Baduy memiliki makna, nilai sejarah, dan teknik yang tinggi dari segi warna, motif, jenis bahan serta benang yang digunakan. Pekerjaan menenun dilakukan oleh kaum perempuan sekira 3 minggu hingga 3 bulan prosesnya. Namun sayangnya, kekayaan warisan budaya tenun Baduy ini tidak banyak dikenakan oleh generasi muda, bahkan cenderung menurun peminatnya.

Sebagai upaya untuk melestarikannya dan warisan budaya ini bisa dinikmati sepanjang masa memerlukan penciptaan karya kreatif inovatif. Melalui Yayasan Topi Bambu, warisan budaya Banten ini (tenun Baduy) tidak hanya sebagai busana (sandang). Melainkan mampu menggali dan membangkitkan khasanah budaya kearifan lokal Banten lainnya, di wilayah 8 Kab/Kota di provinsi Banten yang belum tersentuh secara potensi kearifan lokal masing-masing daerah.

Provinsi Banten terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten, 155 kecamatan, 313 kelurahan dan 1238 desa yang tersebar luas mulai dari pinggiran hutan, pantai pegunungan hingga kawasan industri. Keanekaragaman budaya lokal Banten mulai dari adat istiadat, tradisi, kebiasaan hingga peradaban warisan turun temurun belum tersentuh potensinya secara optimal.

Keanekaragaman budaya lokal adalah potensi kekayaan intelektual dan kultural sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Seiring dengan pengaruh globalisasi, warisan budaya dan nilai-nilai tradisional masyarakat menghadapi tantangan di setiap masa.

Manfaat dibentuknya Sentra Kreatif melalui workshop komodifikasi tenun baduy dan 15 potensi serat alam khas banten melalui beragam teknik penerapan adalah

a.    Mampu membuat karya kreatif dan inovatif berbahan tenun Baduy dan serat alam di Banten

b.    Mengetahui beragam teknik produksi dari hasil komodifikasi tenun Baduy dan serat alam

c.    Meningkatkan minat generasi muda terhadap tenun Baduy agar bisa dinikmati sepanjang masa

d.    Mewujudkan media penciptaan karya kreatif dan inovatif sebagai pemajuan kebudayaan di Banten

e.    Membentuk 25 kelompok usaha baru berbasis kearifan lokal di Banten dalam kegiatan tersebut

f.     Mengintegrasikan perajin tenun baduy di Lebak dengan pelaku kreatif Kab/Kota lain di provinsi Banten

g.    Menciptakan pasar baru dari hasil produk komodifikasi baik di masyarakat Baduy maupun Banten

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar